KAPUAS - Pasangan bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) periode tahun 2024 - 2029, H. Muhammad Wiyatno, SP dan Dodo, SP.
Dalam Konstelasi Politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 di seluruh wilayah Indonesia. Akan melaksanakan agenda program Unggulan yang akan menjadi prioritas dalam mewujudkan Kabupaten "Kapuas Bersinar'.
Pasangan Wiyatno-Dodo dengan nomor urut 1 (Satu) memilikii Kapabilty, Elektabilitas serta Intelektual dimiliki saat ini, hal tersebut sudah tidak diragukan lagi akan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mensejahterakan masyarakat Kabupaten Kapuas yang juga dikenal dengan Kota Air.
Wiyatno adalah mantan Ketua DPRD Provinsi Kalteng dan saat sebelum sebagai salah satu anggota terpilih dalam pemilihan Legislatif yang baru saja dilaksanakan.
Sedangkan Dodo merupakan seorang birokrasi profesional yang pernah memimpin di beberpa wilayah dan terakhir sebagai Camat Pasak Talawang Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
Keduanya diusung oleh Partai Politik PDI Perjuangan, Partai Demokrat, Partai PAN dan PPP. Untuk menuju Jargon "Kapuas Bersinar" yaitu Berdaya Saing, Sejahtera, Indah,
Aman, Religius.
Pogram Unggulan pasangan "Kapuas Bersinar" ini tentunya memiliki pandangan tersendiri terhadap apa yang telah di sampaikan, dan bagaimana program-program unggulan tersebut bisa berjalan baik.
Dari 23 Program Unggulan yang di agenda kan dalam Visi Misi pasangan Wiyatno-Dodo ini, akan mengalokasikan Anggaran Dana Desa (ADD) per desa 1, 5 Milyar untuk lima tahun serta mendorong percepatan pembangunan pemekaran Kecamatan Kapuas Ngaju.
Baca juga:
Tony Rosyid: Gagal Dipukul, Anies Dirangkul
|
Program Unggulan Wiyatno-Dodo membangun Kabupaten Kapuas dalam keberagaman, sebagai berikut:
1). Pendidikan Gratis wajib belajar 12 tahun
2). Jaminan Layanan BPJS Kesehatn Gratis bagi warga tidak mampu
3). Bantuan perbaikan rumah layak huni/bedah rumah bagi warga tidak mampu
4). Akses air bersih dengan pemasangan PDAM gratis bagi warga tidak mampu dan program seribu sumur bor desa/kelurahan.
5). Bantuan bibit, sarana produksi, permodalan, pinjaman lunak bagi petani, nelayan, perkebunan, kelompok usaha kecil menengah, dan koperasi.
6). Peningkatan ketrampilan dan keahlian masyarakat dengan pengembangan Vokasi, penguatan peran balai latihan kerja dari ketenagakerjaan
7). Meningkatkan kuantitas, kualitas, keterpenuhan sarana dan prasarana, laboraturium sekolah menengah atas umum dan sekolah kejuruan Akredasi unggul secara. merata.
8). Meningkatkan Kuantitas, Kualitas, keterpenuhan sarana prasarana kesehatan satu kecamatan satu puskesmas rawat inap dan rujukan.
9). Mendorong pemenuhan kewajiban perkebunan swasta besar (PBS) 20% plasma bagi masyarakat setrmpat.
10). Peningkatan keterampilan dan keahlian masyarakat dengan pengembangan pendidikan Vokasi, penguatan peran Balai Latihan Kerja dari Dinas Ketenagakerjaan
11). Mendukung percepatan pembangunan kawasan Indrustri Pelabuhan Batanjung dan kawasan Hilirisasi Industri pengolahan Komodits Unggulan Daerah
12). Penguatan, pengembangan dan perluasan kawasan produksi pertanian pangan Food Estate dan kawasan potensial lain dengan menetapkan wilayah PL2B (Lahan pertanian Pangan Berkelanjutan).
13). Penguatan dan pemberdayaan peran Damang, Mantir adat, Dewan adat dayak dan kelembagaan adat dayak lainnya dalam pengakuan dan perlindungan masyarakat adat dan kegiatan prmbangunan daerah.
14). Satu desa satu kedamangan satu hutan adat atau hutan desa.
15). Satu desa satu penyuluhan pertanian/Sarjana pendampingan desa.
16). Kemudahan Aksebilitas listrik dan sinyal seluler diwilayah minim layanan.
17). Kapuas bebas stanting dan penyakit menular, TBC, DBD, HIV/IAID
18). Sekolah sarjana (S1) Aparatur Pemerintahan Desa.
19). Alokasi Dana Desa (ADD) 1, 5 (SatuKoma Lima) satu desa selama 5 tahun.
20). Mendorong percepatan pemekaran Kapuas Ngaju
21). Pembangunan desa/kelurahan wirausaha, Smart Farming, Sekolah Perempuan, Sanggar Tani Muda
22). Kampung Konservasi, desa/kelurahan sehat, desa/kelurahan cerdas
22). Kampung Iklim, desa Maritim, desa hutan, desa budaya, desa wisata. (//).